Ia menuturkan, banyak persiapan yang telah dilakukannya menjelang penetapan tersebut, mulai dari penyiapan dokumen substansif sampai kebutuhan administratif lainnya. Meskipun demikian, ia mengaku cukup nyaman karena didukung penuh pimpinan.
"Ini tentu tidak mudah, tapi kami cukup nyaman karena mendapat dukungan penuh dari Gubernur Mahyeldi," ucap Ardoni.
Diungkapkannya, saat ini RS Paru Sumbar telah menjadi leading sektor untuk penanganan kasus TB Paru di Sumbar. Itu terlihat dari lebih dari 2000 kasus suspek TB Paru ditanganinya dalam setiap tahun, dengan asal pasien beragam, ada warga Sumbar tapi tidak sedikit juga yang berasal dari luar Sumbar.
"Pasien yang kita tangani, tidak hanya lokal tapi juga ada dari luar Sumbar, sehingga pengembangan sudah menjadi sebuah kebutuhan," ucapnya.
Ia berharap, terobosan pembentukan BLUD ini dapat meningkatkan mutu layanan sehingga mampu mendukung upaya Pemprov Sumbar untuk menghadirkan pelayanan publik yang prima. (adpsb)