Laporan: Linda Sari
SUMBAR, CARAPANDANG.COM - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah Datuak Marajo, turut menghadiri gelaran Penobatan Rajo Nan Baduo serta Batagak Pangulu Nagari Maek, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sabtu (9/12/2023). Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan kembali peran penting seorang penghulu di tengah masyarakat Minangkabau
“Menyandang gelar adat (penghulu) tidaklah mudah, karena banyak hal yang mesti dijaga dan diperankan serta harus paham norma adat dan agama. Menjadi Datuak atau Penghulu berarti harus siap menyandang tanggung jawab besar mengurus anak kemenakan, kaum, hingga masyarakat," ucap Gubernur Mahyeldi.
Oleh karena itu, Gubernur berharap agar momentum Penobatan Rajo Nan Baduo (Adat dan Ibadat) serta Batagak Pangulu Nagari Maek tersebut dapaat dimaknai secara mendalam, untuk kembali memahami peran penting seorang panghulu yang diberi gelar Datuak.
"Sebab, Rajo dan Pangulu adalah pemimpin tertinggi kaumnya. Selain itu, kita juga harus menyadari dan memahami pentingnya peran Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai lembaga musyawarah dan mufakat dalam penyelesaian masalah adat di nagari," ujar Mahyeldi lagi.
Mahyeldi menyakini, bahwa kepercayaan menyandang gelar yang diberikan oleh kaum kepada seorang Rajo dan Pangulu, sehingga dengan sendirinya ditinggikan sarantiang dan didahulukan selangkah, bukan kepercayaan yang muncul dengan sendirinya, melainkan hadir karena kaum memang menaruh harapan.