"Pembangunan Surau Ansharullah adalah hasil dari pemugaran musala sebelumnya, yang berdaya tampung sekitar 100 jemaah. Sementara dengan bangunan baru ini, daya tampung meningkat hingga 200 jamaah. Selain untuk memfasilitasi masyarakat yang hendak bertamu, perluasan daya tampung juga bertujuan agar saat ada kegiatan di Auditorium Gubernuran, seluruh peserta kegiatan bisa shalat berjamaah," sambung Mahyeldi.
Sebelumnya, sambung Gubernur lagi, bangunan mushola yang lama juga merupakan bangunan baru dari bekas musala lama, yang runtuh saat gempa bumi 30 September 2009 lalu. Namun, daya tampung yang kecil menyebabkan Pemprov Sumbar di bawah koordinasi Biro Umum Setdaprov Sumbar, kembali memugar atau membangun ulang musala tersebut, hingga berwujud Surau Ansharullah dengan kapasitas dan daya tampung yang lebih representatif.
"Salah satu keunikan surau ini adalah tiangnya yang miring. Konstruksi ini mengikuti model bangunan Rumah Gadang. Mungkin ini satu-satunya musala di dunia dengan tiang yang miring," ucap Gubernur lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengungkapkan bahwa bangunan mushola baru di Kompleks Istana Gubernur Sumbar memang terasa jauh lebih nyaman. Terlebih, mushola dibangun dengan nuansa warna putih dan abu-abu, dan dikelilingi pepohonan serta taman bunga.