Ia menuturkan, desa wisata merupakan sebuah aktivitas kepariwisataan yang menimbulkan komunikasi dua arah (wisatawan dan tuan rumah-red). Sehingga dampaknya sangat positif, bukan hanya bagi wisatawan tapi juga bagi masyarakat di sekitar lokasi destinasi.
Dia mengatakan, dengan adanya keunggulan-unggulan tersebut nantinya akan memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat di desa wisata tersebut, baik dari kuliner lokal, homestay dan paket living experience-nya.
"Pada desa wisata, wisatawan akan disuguhkan atraksi tampilan budaya dengan nilai-nilai local wisdom. Tentunya memiliki nilai-nilai keunikan dan daya tarik pada sebuah desa, serta tentu akan berdampak positif untuk kesejahteraan masyarakat setempat," kata Mahyeldi.
Untuk mendukung desa wisata di Sumbar, Dinas Pariwisata telah bergerak maju bersama seluruh penggiat dan stake holder untuk mengembangkan dengan program-program strategis yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Bahkan untuk lebih memperkuat, Pemprov Sumbar juga telah membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD).
Berkat keberhasilan dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk pengembangan desa wisata di Sumbar, Pemprov Sumbar juga meraih prestasi di tingkat nasional pada ajang ajang Apresiasi Desa Wisata (ADWI) tingkat nasional dari tahun ke tahun, sejak tahun 2021 hingga tahun 2024.