Gubernur menyebutkan, sebelumnya terjadi kenaikan harga cabe merah yang cukup signifikan karena beberapa sebab. Di antaranya, kejadian erupsi Gunung Marapi yang mengganggu aktivitas pertanian cabe di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, yang merupakan dua daerah penghasil cabe merah di Sumbar.
"Akibat kenaikan harga yang cukup tinggi, kita mencari sumber untuk disubsidikan, dan mendapatkan pasokan 2 ton cabe merah dari Jogja dan Jawa Tengah yang kita jual hari ini lewat Gerakan Pangan Murah," kata Gubernur.
Selain itu, Gubernur memastikan cukupnya ketersediaan bahan pangan lain di Sumbar selama Ramadhan dan Idulfithri tahun ini. Terutama sekali untuk komoditas beras, minyak goreng, tepung terigu, dan beberapa jenis kebutuhan pangan lainnya.
"Bersama Bulog, kita juga pastikan stok beras jenis SPHP kita sangat mencukupi, dengan harga yang lebih terjangkau, tetapi kualitas yang tak kalah bagusnya ketimbang beras premium yang selama ini dikonsumsi sebagian besar warga Sumbar. Kita akan terus mengecek ketersediaan bahan pangan, mengecek kestabilan harga, serta mengambil tindakan intervensi jika terjadi kenaikan harga signifikan atau kelangkaan barang," ucap Gubernur menutup.