Nuansa adat yang kental terasa sejak kedatangan pihak Kemenparekraf tiba di lokasi acara. Mereka disambut dengan tari-tarian tradisional serta prosesi adat yang menggambarkan keramahtamahan masyarakat Pohuwato. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Bupati Pohuwato bersama tamu-tamu kehormatan menaiki bentor, kendaraan khas daerah yang dihiasi dengan berbagai ornamen adat, menuju lokasi festival.
Kadis Parpora Pohuwato, Rusmiaty Pakaya, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya menampilkan seni dan budaya lokal, tetapi juga berbagai kegiatan menarik seperti pameran kerajinan tangan, kuliner khas Pohuwato, dan lomba-lomba tradisional. “Kami ingin para pengunjung merasakan langsung keunikan dan kehangatan budaya Pohuwato. Kami telah menyiapkan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan”,katanya.
Hal lain mengenai penerimaan adat sampai menaiki kenderaan daerah yaitu bentor, adalah ajang yang baik dalam menyajikan sensasi yang unik yang tidak pernah mereka temui di daerah lain. Artinya, meningkatkan nilai budaya dari iven ini, karena iven kita temanya adalah budaya dan kuliner. “Jadi yang diangkat adalah segala sesuatu yang bernilai budaya dan makanan khas yang kita kembalikan ke budaya aslinya seperti duwo atau nike. Disamping itui, ada juga pameran dan UKM, serta kuliner rakyat yang ada di bagian barat dari lokasi festival”,pungkasnya.