"Emas akan terus mempertahankan tingkat harga di atas US$2.000 per troy ons dan harapan kami untuk menurunkan tekanan inflasi akan terus mendorong pergerakan sideways ke arah emas yang lebih tinggi," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, dilansir dari Reuters.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com