CARAPANDANG - Harga emas kembali melonjak setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dinantikan para pelaku pasar yakni inflasi AS bergerak lebih baik dibandingkan ekspektasi.
Pada perdagangan Selasa (14/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melonjak 0,86% di posisi US$ 1.962,67 per troy ons. Kenaikan ini menjadi penguatan dua hari beruntun.
Sementara, pada pukul 05.45 WIB Rabu (15/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka menguat 0,01% di posisi US$ 1.962,79 per troy ons.
Harga emas naik pada perdagangan Selasa dan berlanjut pada pembukaan perdagangan Rabu karena dolar dan imbal hasil Treasury melemah setelah data inflasi konsumen AS lebih lemah dari perkiraan pasar, yang memicu lebih banyak spekulasi bahwa The Federal Reserve mungkin tidak akan mengerek suku bunga lagi ke depan.
Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.
Secara bulanan, inflasi AS tercatat 0% atau stagnan. Inflasi inti- di luar makanan dan energi- tercatat 4% (yoy), turun dibandingkan 4,1% (yoy) pada September.