CARAPANDANG – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Irmawan mengatakan bahwa air bersih merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat ditunda dalam situasi darurat pascabencana.
Pentingnya air bersih untuk masyarakat terlebih pascabencana ini, maka dirinya mendesak pemerintah agar bergerak cepat dalam proses penyaluran bantuan air bersih bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Lebislator Dapil Aceh ini memandang bahwa krisis air bersih menjadi persoalan serius karena banyak sumber air warga rusak atau tercemar akibat banjir dan longsor. Sejumlah sumur warga tertimbun lumpur, tercemar limbah, bahkan rusak akibat pergerakan tanah.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi masyarakat pascabencana. Air bersih adalah kebutuhan paling mendasar, namun justru setelah bencana air menjadi barang langka. Banyak sumur warga tidak lagi bisa digunakan karena tercemar lumpur dan kotoran,” kata Irmawan kepada wartawan, Jumat, 19 Desember 2025.
Selanjutnya dia menjelaskan bencana banjir yang terjadi di Sumatera ini telah menutup mata air sebab secara geografis banyak wilayah terdampak berada di kawasan perbukitan dan aliran sungai.
Selain sumber mata air tertutup material tanah, bencana ini juga telah merusak jaringan perpipaan, serta instalasi pengolahan air tidak berfungsi. Kondisi tersebut membuat warga sepenuhnya bergantung pada bantuan air bersih dari pemerintah.