Dalam kesempatan terpisah, Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara periode 2022-2024, Prof. Bambang Susantono berpendapat permasalahan bukan terletak pada kenaikan tarif Transjakarta, namun biaya transportasi menuju moda Transjakarta.
"Jadi, tulang punggungnya terjangkau (bus Transjakarta) tetapi menuju ke sana (halte) susah dan mahal. Itu sebabnya survei memperlihatkan bahkan di Jabodetabek 30 persen gaji untuk bayar transportasi," kata dia.