Renovasi besar-besaran terhadap masjid ini selesai pada tahun 2025, dengan mempertahankan nilai-nilai arsitektur lama namun disesuaikan dengan kebutuhan jamaah masa kini. Kehadiran Wagub Vasko dalam peresmian menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang terlibat langsung dalam proses pembangunan ulang tersebut.
Dandi (35), salah satu warga, mengaku sangat bersyukur atas perhatian pemerintah daerah. "Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Wagub. Ini membuktikan bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap warisan keagamaan dan budaya kami," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat diskusi, kegiatan sosial, dan pengembangan masyarakat.
Kini, Masjid Al Mujahidin tak hanya menjadi simbol spiritual, namun juga simbol kebanggaan masyarakat Tilatang Kamang. Diharapkan, masjid ini dapat terus menjadi pusat aktivitas keagamaan dan sosial yang harmonis, sebagaimana semangat para pendiri terdahulu yang terus hidup dalam denyut kehidupan masyarakat setempat.
Sosok Wagub Vasko dalam beberapa kali kesempatan selalu menyerukan agar masjid, musala atau surau dijadikan sebagai pusat peradaban Minangkabau. (adpsb)