"Sebelumnya kami mendapat tanggapan yang tidak memuaskan dari pasukan pertahanan Israel, tetapi mereka tetap berusaha berpura-pura bahwa mereka mematuhi standar internasional dalam hal perlindungan pers.
"Hari ini, sekarang mereka benar-benar berbohong dan berusaha menggambarkan jurnalis di Gaza sebagai teroris," sebut Bruttin.
Menurutnya membungkam jurnalis di Gaza akan sangat menghambat pelaporan konflik tersebut.
Selain itu jurnalis di Gaza lelah harus berjuang dengan terbatasnya air, makanan, dan listrik.
Meskipun ada bahaya-bahaya ini, para wartawan terus melaporkan konflik tersebut, kata Bruttin, seraya menambahkan: "Dalam kurun waktu yang begitu singkat, saya kira ini belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, kita telah melihat perang-perang di awal abad ke-21 yang juga sangat keras dan brutal.
"Maksud saya, perang di Irak telah menjadi mimpi buruk bagi para jurnalis dan ratusan jurnalis telah terbunuh di sana. Jadi, kami menyadari sifat khusus konflik di Gaza."