Beranda Umum Dinkes Jabar Sebut Kanker Payudara Merupakan Kanker Terbanyak 30%

Dinkes Jabar Sebut Kanker Payudara Merupakan Kanker Terbanyak 30%

Pentingnya deteksi dini itu juga diungkapkan oleh para dokter yang menjadi pembicara dalam seminar awam bertajuk "Perkembangan Terbaru tentang Kanker Payudara: Apa yang Harus Diperhatikan?

0
Kanker Payudara

Menurut dr Franky Sandjaja SpOnk Rad, metode radioterapi termasuk salah satu modalitas terapi kanker payudara, di mana metode tersebut dapat melengkapi tindakan pembedahan serta kemoterapi, dan seiring perkembangan zaman, terapi modern itu kini mampu menyasar sel kanker tanpa merusak jaringan sehat.

"Radioterapi saat ini dapat dilakukan secara lebih presisi, dan mengurangi efek samping kepada pasien," ucapnya.

Ditemui selepas seminar, Monty P Soemitro mengatakan masalah biaya pengobatan kanker payudara yang tak murah, masih jadi isu di tengah masyarakat.

Namun dengan fasilitas USG yang kini sudah banyak tersedia di sebagian besar puskesmas dan dokter umum turut mendapatkan pelatihan rutin untuk mendeteksi kelainan payudara, dinilai dapat menekan biaya pengobatan karena kanker bisa ditemukan lebih awal.

Adapun Indra Wijaya, menyampaikan tantangan terbesar masih berasal dari masyarakat, akibatnya banyak pasien baru memeriksakan diri ketika sudah muncul gejala berat. Sehingga edukasi langsung ke sekolah, komunitas, dan yayasan akan membantu memperluas penyebaran informasi.

"Karenanya dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih award dan sadar akan pentingnya deteksi dini. Dan sebagai rekomendasi, masyarakat bisa mengakses sumber informasi kesehatan terpercaya atau konsultasi dengan fasilitas kesehatan," ujar Marvin Marino dalam peringatan Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia dan peringatan 104 tahun Borromeus iitu. dilansir antaranews.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait