CARAPANDANG - Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) melaksanakan serangan drone terhadap sebuah fasilitas pelabuhan di pesisir Venezuela.
Serangan ini menandai serangan pertama AS yang diketahui terhadap target di dalam wilayah Venezuela, menurut sumber-sumber yang familiar dengan masalah tersebut seperti dikutip CNN.
Serangan drone tersebut, yang rinciannya belum pernah dilaporkan sebelumnya, menargetkan dermaga terpencil di pantai Venezuela.
Pemerintah AS meyakini fasilitas itu digunakan oleh geng Venezuela, Tren de Aragua, untuk menyimpan narkoba dan memindahkannya ke kapal untuk pengiriman lebih lanjut.
Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu karena tidak ada orang yang hadir di lokasi saat diserang.
Presiden Donald Trump tampak pertama kali mengakui serangan itu dalam wawancara pada 26 Desember lalu, dengan menyebutkan AS menghancurkan fasilitas besar tempat kapal-kapal datang. Ketika ditanya lagi pada hari Senin (30/12), Trump mengatakan AS menyerang di area dermaga tempat mereka memuat obat-obatan ke kapal, tetapi menolak berkomentar apakah serangan itu dilakukan oleh militer atau CIA.
Sumber lain menyebutkan bahwa Pasukan Operasi Khusus AS memberikan dukungan intelijen untuk operasi tersebut.
Namun, juru bicara Komando Operasi Khusus AS, Kolonel Allie Weiskopf, membantah keterlibatan mereka, termasuk dukungan intelijen.