CARAPANDANG –  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyambut positif pengunaan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan/AI) dimasukan dalam kurikulum pendidikan tinggi. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menghadapi perkembangan teknologi yang tak terbendung lagi.

“Kami sangat menanggapi positif ya, terkait dengan pasoknya Artificial Intelligence, khususnya generatif Artificial Intelligence pada kurikulum pendidikan tinggi. Karena memang arusnya itu sangat kuat, arusnya itu sangat kuat, sehingga Artificial Intelligence itu memang menyentuh semua lini," kata Ketua Kelompok Riset Manusia, Sains, dan Teknologi Pendidikan BRIN, Janu Arlin Wibowo saat berdialog bersama Pro3 RRI, Kamis (25/9/2025).

Jadi, kata dia, tidak ada nilai tawar lagi, selain mengoptimalkan, menghindari sudah tidak bisa lagi (perkembangan teknologi). Makanya ketika dimasukkan ke dalam kurikulum, ya memang langkah strategis untuk mengoptimalisasi kebermanfaatan Artificial Intelligence," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Dosen Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), hammad Ilman Nafia. Ia mengatakan, masuknya AI ke dalam kurikulum menjadi langkah menuju sosialitas 5.0 yang menggabungkan pendidikan dengan teknologi.