Beranda Internasional BRICS Kecam Pemerasan Via Tarif, Sanksi yang Korbankan Negara Anggota

BRICS Kecam Pemerasan Via Tarif, Sanksi yang Korbankan Negara Anggota

RICS mengecam "pemerasan tarif yang tak bisa dibenarkan dan ilegal" yang memakan korban negara-negara anggotanya, demikian kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam rapat virtual BRICS

0
Istimewa

Negara-negara Global Selatan juga mampu mengajukan paradigma pembangunan yang berbeda dan mencegah terjadinya Perang Dingin yang baru, kata dia.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa "hegemonisme, unilateralisme, dan proteksionisme jadi semakin marak saat ini".

"Perang dagang dan perang tarif oleh beberapa negara sangat mengganggu ekonomi dunia dan menggembosi hukum perdagangan internasional," kata Xi, tanpa menyebut AS atau Presiden Donald Trump.

Tarif AS terhadap India, Brasil, dan China telah menimbulkan gejolak di negara-negara dengan ekonomi yang berkembang tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga ikut serta dalam pertemuan tersebut. Namun, pernyataan pers resmi Kremlin hanya menyebutkan bahwa "isu kerja sama antara negara anggota BRICS dalam aspek perdagangan, ekonomi, finansial, investasi, dan sektor lainnya dibahas".

Dalam pertemuan yang sama, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengusulkan "front bersama BRICS melawan sanksi Barat".

Menurut Presiden Iran, dinamika yang terjadi saat ini tak hanya mengancam kepentingan nasional negara-negara merdeka tapi juga "mengganggu kerja sama global serta membuat pembangunan berkelanjutan mustahil diwujudkan".

Sumber: Anadolu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait