Kemudian, terkait jumlah orang yang meninggal atau hilang, pada 2022 jumlahnya tinggi, karena saat itu terdapat gempa Cianjur yang menelan korban jiwa sebanyak 602 orang, pada 2023 turun, karena tidak ada bencana yang sangat signifikan hingga mengakibatkan orang yang meninggal banyak.
“Ini tentu saja kejadiannya fluktuatif. Kita tidak bisa melihat dari jumlah kejadian bencananya. Meskipun kejadiannya meningkat, tetapi dampaknya tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah kejadian,” kata Suharyanto. dilansir antaranews.com