"Total sejauh ini antara 7 ribu hingga 10 ribuan orang kami lakukan pengujian sampel urine di laboratorium kesehatan daerah. Ada 80 faskes lab di bawah holding kita, seperti PT Kimia Farma, tersebar di seluruh Indonesia yang bisa melakukan pemeriksaan kanker serviks urine," katanya.
Hasilnya, menurut Dimas cukup baik. Sebab peserta yang telah menjalani pemeriksaan DNA urine, yang belum terjangkit ataupun yang bergejala akan segera divaksin. Sedang yang sudah terjangkit akan segera dilakukan pengobatan lanjutan hingga sembuh.
"Tingkat akurasinya di atas 90 persen. Metode pemeriksaan urine menggunakan (reagen) PCR ini terinspirasi dari pada penanganan kasus (wabah) COVID-19 lalu, dan ternyata setelah dibuatkan alatnya (reagen) hasilnya sangat baik sehingga metode ini kita jalankan di semua fasilitas kesehatan di Indonesia, termasuk di RSUD dr. Iskak ini," katanya. dilansir antaranews.com