CARAPANDANG - Serangkaian bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor melanda sebagian besar Pulau Sumatera, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah. Data sementara dari Basarnas per Rabu (26/11) malam mencatat setidaknya delapan belas orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Di Kota Sibolga, dampak terparah terjadi di Kecamatan Sibolga Selatan dengan laporan delapan warga meninggal dan 21 orang hilang. Sementara di Kabupaten Tapanuli Tengah, satu keluarga yang terdiri dari empat orang dikonfirmasi meninggal akibat tertimbun material longsor.
Bencana ini telah berdampak pada lebih dari 1.902 keluarga, dengan konsentrasi tertinggi di Kecamatan Kolang yang mencapai 1.261 kepala keluarga.
Menanggapi keadaan darurat ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengerahkan tim gabungan dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Basarnas, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, dan Kemendagri.
"Kami sudah kerahkan bantuan ke lokasi. Bencana badai ini melanda beberapa provinsi, mulai dari Aceh, Sumatera Utara di wilayah Medan dan Tapanuli, hingga Sumatera Barat," tegas Pratikno di Jakarta, Kamis (27/11/2025) seperti dilansir Antaranews.