CARAPANDANG - Amerika Serikat turut serta dalam penyelidikan kecelakaan jet Jeju Air. Mereka mengirimkan perwakilan dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Administrasi Penerbangan Federal, dan pembuat pesawat Boeing.
Dalam sebuah pernyataan, NTSB mengatakan, pihaknya telah mengirim tiga investigator untuk membantu penyelidikan. Beberapa di antaranya memiliki spesialisasi dalam faktor operasional dan kelaikan udara.
"Jika kami membutuhkan lebih banyak spesialis, kami akan mengirimkan mereka," kata Ketua NTSB, Jennifer Homendy, seperti dikutip dari laman Reuters.
Para investigator kecelakaan sedang mempertimbangkan kemungkinan faktor-faktor, seperti serangan burung dan sistem kontrol yang tidak berfungsi pada pesawat. Hingga pilot yang tampaknya terburu-buru untuk mencoba mendarat segera setelah menyatakan keadaan darurat.
Para pejabat juga menghadapi pertanyaan tajam tentang fitur desain bandar. Khususnya tanggul tanah dan beton besar di dekat ujung landasan pacu yang digunakan untuk peralatan navigasi.
Pesawat menabrak tanggul dengan kecepatan tinggi dan meledak menjadi bola api. Mayat dan bagian tubuh penumpang terlempar ke ladang di sekitarnya, dan sebagian besar pesawat hancur dalam kobaran api.