"Pastinya seru karena kita tanding melawan negara lain. Tentu lawannya berat-berat, tapi Alhamdulillah di gaya kupu-kupu kita bisa tinggalin lawan 25 meter dengan selisih 18 detik , kalau di gaya dada saya cuma kalah 1.04 detik sama yang emas, saya mencatatkan waktu 01:23.45 sedangkan yang meraih medali emas mencatatkan waktu 01:22.41," ungkap Arsyad Al Banjari.
Terhadap sesama atlet, dirinya berpesan untuk tak kenal lelah dalam berlatih dan berjuang mempersiapkan diri membela Merah Putih di ajang internasional. "Berjuang dan terus berjuang utuk mencapai kesuksesan," kata atlet yang telah berlatih sejak kelas 5 SD itu.
Sebelumnya, Menpora Dito mengatakan bahwa melalui eksistensi wakil Indonesia di ajang Special Olympics Summer Games 2023 ini, menjadi bukti komitmen pemerintah dalam upayanya mendorong semua potensi olahraga yang dimiliki oleh Indonesia.
"Para atlet SOIna memiliki talenta khusus, semangat juang yang sangat tinggi, sehingga mereka bisa menjadi inspirasi masyarakat Indonesia termasuk diri saya sendiri. Kemampuan yang ada pada diri para atlet SOIna merupakan sebuah hal yang positif dan berguna bagi bangsa dan negara," ucap Menpora Dito.
"Melalui Kemenpora, ini komitmen kami sebagai pemerintah, sehingga ini akan terus kita kembangkan dan fokuskan. Intinya kita mendorong yang namanya kesetaraan dan juga inklusivitas dalam pengelolaan ekosistem olahraga di Indonesia ini," pungkasnya. dilansir kemenpora.go.id