Beranda Internasional 25 Juta Orang di Republik Demokratik Kongo Hadapi Krisis Pangan Akut

25 Juta Orang di Republik Demokratik Kongo Hadapi Krisis Pangan Akut

Pernyataan itu disampaikan oleh Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB. Ia menyoroti, DRC masih menjadi salah satu negara paling terdampak ketidakamanan pangan di dunia.

0
Pernyataan itu disampaikan oleh Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB. Ia menyoroti, DRC masih menjadi salah satu negara paling terdampak ketidakamanan pangan di dunia.

CARAPANDANG - Hampir 25 juta orang di Republik Demokratik Kongo (DRC) kini menghadapi krisis pangan akut. Angka ini setara dengan lebih dari 20 persen populasi negara tersebut, dilansir dari Xinhua, Kamis (13/11/2025).

Pernyataan itu disampaikan oleh Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB. Ia menyoroti, DRC masih menjadi salah satu negara paling terdampak ketidakamanan pangan di dunia.

Menurut analisis terbaru Integrated Food Security Phase Classification (IPC), jumlah warga terdampak diperkirakan terus meningkat. Pada paruh pertama 2026, angkanya bisa mencapai hampir 27 juta orang.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyampaikan keprihatinannya atas serangan terhadap warga sipil di Beni dan Lubero, North Kivu. Serangan juga terus berlanjut di provinsi Ituri, memperparah krisis kemanusiaan yang terjadi.

Dampak serangan terhadap layanan kesehatan disebut sangat menghancurkan. Sedikitnya enam fasilitas diserang sejak awal 2025 dan total 28 situs kesehatan terdampak sejak 2024.

OCHA menekankan, pentingnya perlindungan bagi warga sipil dan infrastruktur sipil. “Semua pihak harus menghormati hukum humaniter internasional,” kata lembaga tersebut dalam pernyataannya.

Sejak Januari 2025, situasi keamanan di timur DRC memburuk tajam akibat meningkatnya pertempuran. Ketegangan ini memicu penderitaan luas di kalangan masyarakat sipil.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait