Laporan: Linda Sari
AGAM, CARAPANDANG.COM -Â Strongkeng atau lampu Petromax adalah nama sebuah merek dagang (brand) dari sebuah lampu berbahan bakar minyak.
Apa itu Petromax? Petromax (sering ditulis Petromak atau Petromaks) adalah lampu berbahan berbahan bakar minyak tanah (parafin/kerosin) yang ditekan ke atas, diubah menjadi uap, untuk memanaskan kaus lampu.
Strongkeng mengusung tema perpaduan Modern dan tradisional serta menyatukan berbagai aneka sinaran warna.
Saat diwawancari awak media, Wali Nagari Pasia Laweh Zul Arfin Datuak Parpatiah S.Sos,MM, menyampaikan Insya Allah miniatur Strongkeng sudah mulai menyala buatan anak Nagari terbuat dari kayu Pulai Super.Â
"Ini merupakan salah satu unit usaha perhutanan sosial, miniatur strongkeng ini kedepan bakal dipergunakan untuk pengganti trofi dari segala bentuk event seni budaya, Â olahraga dan keagamaan di nagari Pasia Laweh Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam," ujar Zul Arfin.
Dikatakannya, ini adalah pengganti Plakat resmi Pemerintah Nagari Pasia Laweh dalam wujud dari Icon Visi Nariyah ( Nagari Mandiri Berhidayah) dengan Misi Masyarakat Sehat, berwawasan dan Produktif.
"Kami sangat berbangga bahwa banyak ternyata anak-anak Nagari  di sekitaran Nagari Pasia Laweh  Kecamatan Palupuh yang punya keahlian khusus," terangnya.
Wali Nagari Pasia Laweh menerangkan, selama ini kita bisa tidak terpikirkan, ternyata banyak ide-ide dan gagasan karya Anak Nagari, seperti apa yang kita lihat hari ini adalah miniatur strongkeng,
"Strongkeng itu merupakan sebuah benda berupa lampu yang dipergunakan dari masa ke masa yang tidak putus-putusnya adalah lampu peradaban masyarakat desa secara tradisional," tuturnya.
Tetapi ternyata strongkeng itu hari ini disinar kembali melalui listrik atau sistem lampu kabel, berarti strongkeng adalah sebuah bentuk icon daripada modernisasi dan perpaduannya dengan tradisional tidak manfaatkan karya-karya anak Nagari.
"Kami berharap kedepan seluruh piala piala trofi yang selama ini kita pergunakan hasil produksi pabrik pabrik dari luar sana, bisa beralih kepada pemanfaatan bentuk-bentuk karya anak Nagari dan ini bisa dikenang sepanjang masa," harap Zul Arfin.
Selanjutnya ia juga menambahkan, plakat plakat Pemerintahan Nagari Pasia Laweh kedepan, kita akan pergunakan bentuk miniatur ini, karena kesannya juga lebih menarik dan punya ciri khas tersendiri
"Kita berharap nantinya akan terus melahirkan karya-karya seni dari anak-anak Nagari, dan ini harus kita manfaatkan dan mengambil peluang itu sebaik-baiknya," pungkasnya.
AGAM, CARAPANDANG.COM -Â Strongkeng atau lampu Petromax adalah nama sebuah merek dagang (brand) dari sebuah lampu berbahan bakar minyak.
Apa itu Petromax? Petromax (sering ditulis Petromak atau Petromaks) adalah lampu berbahan berbahan bakar minyak tanah (parafin/kerosin) yang ditekan ke atas, diubah menjadi uap, untuk memanaskan kaus lampu.
Strongkeng mengusung tema perpaduan Modern dan tradisional serta menyatukan berbagai aneka sinaran warna.
Saat diwawancari awak media, Wali Nagari Pasia Laweh Zul Arfin Datuak Parpatiah S.Sos,MM, menyampaikan Insya Allah miniatur Strongkeng sudah mulai menyala buatan anak Nagari terbuat dari kayu Pulai Super.Â
"Ini merupakan salah satu unit usaha perhutanan sosial, miniatur strongkeng ini kedepan bakal dipergunakan untuk pengganti trofi dari segala bentuk event seni budaya, Â olahraga dan keagamaan di nagari Pasia Laweh Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam," ujar Zul Arfin.
Dikatakannya, ini adalah pengganti Plakat resmi Pemerintah Nagari Pasia Laweh dalam wujud dari Icon Visi Nariyah ( Nagari Mandiri Berhidayah) dengan Misi Masyarakat Sehat, berwawasan dan Produktif.
"Kami sangat berbangga bahwa banyak ternyata anak-anak Nagari  di sekitaran Nagari Pasia Laweh  Kecamatan Palupuh yang punya keahlian khusus," terangnya.
Wali Nagari Pasia Laweh menerangkan, selama ini kita bisa tidak terpikirkan, ternyata banyak ide-ide dan gagasan karya Anak Nagari, seperti apa yang kita lihat hari ini adalah miniatur strongkeng,
"Strongkeng itu merupakan sebuah benda berupa lampu yang dipergunakan dari masa ke masa yang tidak putus-putusnya adalah lampu peradaban masyarakat desa secara tradisional," tuturnya.
Tetapi ternyata strongkeng itu hari ini disinar kembali melalui listrik atau sistem lampu kabel, berarti strongkeng adalah sebuah bentuk icon daripada modernisasi dan perpaduannya dengan tradisional tidak manfaatkan karya-karya anak Nagari.
"Kami berharap kedepan seluruh piala piala trofi yang selama ini kita pergunakan hasil produksi pabrik pabrik dari luar sana, bisa beralih kepada pemanfaatan bentuk-bentuk karya anak Nagari dan ini bisa dikenang sepanjang masa," harap Zul Arfin.
Selanjutnya ia juga menambahkan, plakat plakat Pemerintahan Nagari Pasia Laweh kedepan, kita akan pergunakan bentuk miniatur ini, karena kesannya juga lebih menarik dan punya ciri khas tersendiri
"Kita berharap nantinya akan terus melahirkan karya-karya seni dari anak-anak Nagari, dan ini harus kita manfaatkan dan mengambil peluang itu sebaik-baiknya," pungkasnya.
