SHARE

Kepala P3M PNP Yuhefizar yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Open Desa mengimbau seluruh wali nagari di Sumatera Barat untuk berani jemput bola ke perguruan tinggi untuk menggaet kerja sama

Laporan: Linda Sari

AGAM, CARAPANDANG.COM - Kepala Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Padang (P3M PNP) Yuhefizar, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal OpenDesa mengimbau seluruh wali nagari di Sumatera Barat untuk berani jemput bola ke perguruan tinggi untuk menggaet kerja sama demi memajukan nagari masing-masing.

Imbauan itu disampaikannya dalam Workshop Hari Kedua “Nagari Digital Menuju Smart Village” di Aula Gedung C, Kampus Orange, Limau Manis, Padang, Rabu (15/2).

Masing-masing Perguruan Tinggi memiliki kekhasan ilmu masing-masing tapi mereka kebingungan kemana ilmu tersebut mesti diterapkan karena kebanyakan pengelola nagari juga tidak membuka diri akan kebutuhan mereka,” terang pria yang diakrabi Ephie ini.

Dilanjutkan, jika nagari membutuhkan semacam analisis dan kajian masalah ekonomi, wali nagari bisa mendatangi Universitas Andalas atau Universitas Negeri Padang atau perguruan tinggi berorientasi akademik. Jika menginginkan ilmu terapan, Politeknik Negeri Padang atau sekolah tinggi vokasilah yang menjadi pilihan tepat.

Lebih lanjut diinformasikannya, khusus untuk Politeknik Negeri Padang, Maret 2023, P3M PNP menerima usulan atau proposal pengabdian dari para dosen. Mereka ditawarkan untuk memilih objek nagari tertentu sesuai kebutuhan dan problema yang sudah terpetakan oleh P3M PNP berdasarkan masukan dari para wali nagari, seperti dalam pertemuan atau workshop yang diselenggarakan selama 2 hari, Selasa – Rabu (14-15/2).

Imbauan tersebut disampaikan Yuhefizar menanggapi permintaan Wali Nagari Sumpur, Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Adhe Hendrico, Dtk. Saripado.

Menurut Adhe, meskipun nagarinya berhasil menjadi salah satu Akademi Desa Wisata mengalahkan 70.000 desa se-Indonesia (2021) dan mendapat Penghargaan Agrowisata Sumbar karena berhasil mengembangkan sawo dan ikan bilih (2022), sampai sekarang nagari tersebut belum memiliki website sebagai sarana komunikasi dengan perantau dan dunia luar.

Kepada P3M PNP, Adhe Hendrico bermohon secepatnya dikunjungi untuk mendapatkan pelatihan pembuatan kompos dari sampah organik, pelatihan pembuatan website nagari, dan pelatihan pembuatan mesin penghancur jerami.

Dalam penutupan secara resmi Workshop tersebut, Wakil Direktur 2 PNP Sarmiadi, di sisi lain juga mengimbau seluruh dosen, terutama dosen PNP untuk mengaplikasikan ilmunya di tengah masyarakat. Tak ada gunanya menjadi pakar jika ilmu tak teraplikasikan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Dosen zaman now harus mencari mitra yang cocok dan pas dengan disiplin ilmu yang digelutinya.

Kebiasaan selama ini, dosen cenderung mencari daerah untuk objek pengabdian, seperti desa wisata misalnya. Sekarang lembaga kolaborasi dengan semua nagari yang ada di Sumbar sudah memfasilitasi untuk memperjelas masalah apa yang dihadapi daerah dan bantuan apa yang bisa disumbangkan oleh lembaga perguruan tinggi. Ia mencatat, selama workshop permintaan nagari yang mengapung berkisar pada digitalisasi nagari, korespondensi via website dan media sosial, pelatihan servis alat elektronika, seperti perangkat seluler dan barang elektronika, dan pembuatan mesin yang bisa meringankan kerja petani dan peternak, bak air minum dan penyaringan, serta lainnya.

Sarmiadi menambahkan, hasil diskusi Workshop “Nagari Digital Menuju Smart Village” tersebut  bisa diaplikasikan tahun ini juga (2023) karena lembaga sudah mengalokasikan dana untuk itu bagi dosen dan programnya, meski sifatnya hanya berupa stimulus. Tidak dijelaskan Wakil Direktur 2 ini, apakah ada penambahan dana tahun ini, yang jelas pada 2022 tercatat, dana penelitian dan pengabdian dosen PNP mencapai Rp1,8 miliar.

Ketua Forum Wali Nagari (Forwana), Zul Arfin Dt. Parpatiah yang juga menjabat sebagai Wali Nagari Pasia Laweh berharap Politeknik memprioritaskan 100 orang utusan nagari yang mengikuti Workshop tersebut dalam program tahun ini. Di sisi lain, jika program tersebut memang terserap dengan baik, pada tahun selanjutnya, pihaknya siap untuk mengirim 900 utusan nagari lagi.

Secara pribadi, Zul Arfin Dt. Parpatiah juga menyampaikan rasa terima kasih nya karena wali nagari peserta workshop diikutkan dalam seremoni agenda kerjasama dengan Arab Saudi. Dikatakan, sebagian nagari memang sedang menuju pembangunan “Nagari Madani”, momen ini setidaknya memberi semangat untuk mewujudkannya.