SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi melemah seiring makin meningkatnya risiko resesi global.

IHSG dibuka melemah 0,79 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.052,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,07 poin atau 0,01 persen ke posisi 1.001,66.

"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan melemah, didorong oleh meningkatnya risiko resesi setelah obligasi Jerman mengalami inverting, kenaikan kasus baru di China yang berdampak terhadap lockdown dan demonstrasi, serta melemahnya harga komoditas di hari ini," tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Pasar saham AS pada akhir pekan kemarin ditutup bervariasi. Dow Jones menguat 0,45 persen, S&P 500 turun 0,03 persen, dan Nasdaq melemah 0,52 persen.

Secara mingguan, performa saham mencatatkan performa yang positif setelah The Fed mengindikasikan akan mengurangi agresivitas kebijakan moneter setelah inflasi mengalami penurunan.

Investor masih akan mencermati saham ritel setelah kemarin Black Friday mencatatkan rekor sebesar 9,12 miliar dolar AS atau sekitar Rp140 triliun, di mana angka itu naik 2,3 persen (yoy) yang didorong oleh penjualan daring yang meningkat 221 persen dibandingkan rata-rata hari Oktober 2022.

Sementara itu, pasar saham Eropa Jumat (25/11) kemarin ditutup bervariasi. DAX naik 0,01 persen, FTSE menguat 0,27 persen, dan STOXX600 melemah 0,02 persen.

Saham Credit Suisse mengalami penurunan 5 persen meskipun kemarin adanya tambahan pendanaan dari investor sebanyak 4 miliar dolar AS.

Investor patut mencermati pernyataan dari Chief Economist Kingswood yang menginformasikan bahwa Inggris saat ini berpotensi menghadapi resesi yang lebih parah dibandingkan Eropa dan AS.
 

Halaman :