“Generasi saat ini jangan sampai tidak tahu sejarah bangsanya. Tahu sejarah maka mereka akan menjadi pribadi-pribadi memiliki visi dan misi yang kuat dalam hidupnya. Pancasila tidak hanya sekadar dasar negara. Pancasila juga harus menjadi pedoman dan pandangan hidup bagi mereka. Sehingga roh Pancasila akan hidup dalam kehidupan mereka,” katanya.
Menurutnya, jika generasi saat ini mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, maka mereka akan menjadi warga negara yang taat kepada ajaran agama, memiliki sikap toleransi yang mendalam, dan menjadi pribadi yang mencintai kemanusian dan keadilan.
“Inilah karakter yang kita harapkan. Mereka menjadi manusia Indonesia yang mampu menghidupkan Pancasila dalam prilaku dan tindakan,” katanya.
Sebagai penutup, Bang Abi menitip pesan kepada para pendidik agar senantiasa mampu menahan diri, bersikap sabar dalam mendidik siswa. Sikap sabar merupakan kualitas penting bagi pendidik dalam Islam.
Sikap ini membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mengelola kelas dengan baik, dan membangun hubungan yang positif dengan siswa. Sehingga hasilnya kita dapat mencetak generas bangsa yang Islami dan religius, yakni tidak hanya berimtek tapi juga berimta.