CARAPANDANG - Perdana Menteri sementara Nepal, Sushila Karki, memilih tiga menteri kabinet baru yang dikenal sebagai tokoh reformis dan antikorupsi. Langkah ini diambil menyusul gelombang protes besar yang dipimpin anak muda Nepal, dilansir dari NHK, Selasa (16/9/2025).

Para demonstran turun ke jalan di seluruh Nepal setelah pemerintah memberlakukan kebijakan  memblokir akses ke beberapa platform media sosial. Demonstrasi yang terjadi pada Senin (8/9/2025) dan Selasa (9/9/2025) pekan lalu menewaskan sedikitnya 72 orang.

Di Kathmandu, protes berlangsung cukup parah dengan gedung parlemen dan kantor pemerintah dibakar massa. Bangunan yang hangus tersebut hingga kini masih dibiarkan tanpa diperbaiki, meski situasi di ibu kota sudah mulai terkendali.

Karki menjabat sebagai perdana menteri sementara setelah K. P. Sharma Oli mengundurkan diri. Mantan ketua Mahkamah Agung tersebut memperkenalkan tiga menteri baru pada hari Senin (15/9/2025).

Selain Menteri Reformasi dan Antikorupsi, Karki juga menunjuk Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri. Media menggambarkan ketiga menteri tersebut sebagai figur reformis yang mendukung kebijakan antikorupsi.

Pemerintah sementara ini tampaknya menanggapi tuntutan para demonstran muda yang meminta diakhirinya praktik korupsi. Mereka juga mendesak diterapkannya kebijakan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang semakin lebar di Nepal.