“Banyak potensi yang dapat diangkat dari pacu biduak ini, selain potensi olah raga, pariwisata, ekonomi juga dapat dijadikan program unggulan satu nagari satu event,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar Wendri Aswil menyampaikan jika Pacu Biduak atau sampan tersebut merupakan agenda tahunan dan biasanya di Hari Raya Idul Fitri ataupun Idul Adha dan itupun jika talago anguih atau telaga tidak kering, karena hingga saat ini telaga tersebuh hanya mengandalkan air hujan.
“Kegiatan ini biasanya rutin setiap tahun namun kendalanya air, dimana telaga ini mengandalkan air hujan, jika musim kemarau telaga ini bisa kering, dari itu kami mohon kepada pemerintah daerah ada solusinya, ada sumber air yang bisa dialirkan, sehingga telaga tidak kering dan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Wali Nagari Taluak Pendi Aswil yang menyebut pancu biduak yang digagas generasi muda ini rutin dilaksanakan setiap tahun namun juga tergantung musim juga.
Pendi sebut ajang ini juga sebagai wujud silaturrahmi sesama warga baik perantau maupun yang diranah atau kampung. Di Nagari Taluak ada 7 talago namun itu juga bergantung pada air hujan, dari itu Ia berharap pemerintah daerah dapat mencarikan solusi.