CARAPANDANG - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menekankan pentingnya sistem penerimaan siswa yang adil, transparan, dan berpihak pada semua kalangan. “Setiap anak berhak atas pendidikan bermutu tanpa diskriminasi,” kata Mu'ti dalam Seminar bertema “Evaluasi SPMB Menuju Pendidikan Berkualitas dan Inklusif”, dikutip Selasa (14/10/2025).

Diketahui, SPMB disusun melalui empat jalur yakni domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi. Istilah “domisili” menggantikan “zonasi” agar lebih inklusif dan tidak menimbulkan stigma.

Adapun uji coba Tes Kemampuan Akademik (TKA) akan dimulai November 2025 untuk jalur prestasi. Pemerintah juga menyiapkan TKA bagi SD dan SMP pada Maret 2026.

Menurut Mu’ti, sekolah swasta sebagai mitra strategis dalam pembangunan pendidikan. “Tahun ini, 23 persen anggaran revitalisasi kami alokasikan untuk sekolah swasta,” katanya.

Anggota Komisi X DPR, Muslimin Bando, mengapresiasi arah kebijakan Kemendikdasmen yang menyentuh semua kalangan. “Visi Menteri jelas: pendidikan bermutu untuk semua,” kata Muslimin.

Sebagai mantan kepala sekolah swasta, Bando menyoroti pentingnya kesetaraan antara sekolah negeri dan swasta. Ia mengatakan, Komisi X akan terus mengawal kemitraan pendidikan nasional.

Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman mengatakan, kebijakan pendidikan dasar-menengah sebagai pondasi SDM unggul. “Kebijakan ini penting untuk masa depan pendidikan Indonesia,” kata Jufri.