CARAPANDANG.COM, GAZA/YERUSALEM -- Hamas pada Sabtu (29/3) mengatakan mereka telah menyetujui proposal dari pihak mediator untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, yang mereka terima dua hari sebelumnya.
"Dengan komitmen kami terhadap rakyat dan keluarga kami, kami telah terlibat dengan semua proposal secara bertanggung jawab dan positif, yang bertujuan untuk mengakhiri perang," kata Khalil Al-Hayya, kepala Hamas di Gaza, dalam sebuah pernyataan.
"Dua hari yang lalu, kami menerima proposal dari saudara-saudara mediator kami. Kami merespons secara positif dan menyetujuinya. Kami berharap pendudukan tidak menghalangi atau merusak upaya para mediator," imbuh pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut juga menegaskan kembali sikap Hamas soal perlawanan bersenjata, menyebutnya sebagai "garis merah" dan memperingatkan "senjata perlawanan" akan tetap berada di tangan rakyat dan negara "jika pendudukan Israel terus berlanjut."
"Kami tidak akan pernah menerima penghinaan atau penistaan terhadap rakyat kami. Tidak akan ada pengungsian atau deportasi," imbuh pernyataan itu.
Hamas lebih lanjut menyatakan, bersama dengan faksi-faksi lain, mereka telah menyerahkan daftar para profesional dan ahli independen kepada Mesir untuk membantu membentuk sebuah komite untuk mengelola daerah kantong tersebut.
Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan selatan Israel dengan Gaza pada 20 Maret 2025. (Xinhua/JINI)